Dominasi Migas

"Karena Asing Memang Lebih Mampu"

JAKARTA (HR)- Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan dominasi asing di industri hulu minyak dan gas Indonesia karena ketidakmampuan fiskal dan SDM Indonesia.

"Namun bukan berarti asing menguasai sektor hulu migas Indonesia karena selama ini Kementerian ESDM mengatur perusahaan asing tersebut," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan gas bumi Kementerian ESDM, Rabu (25/2).

Ia menyadari persepsi yang berkembang di masyarakat, bahkan oleh para pengamat migas bahwa industri hulu migas Tanah Air telah dikuasai asing.

Menurut Wira, pihak asing atau perusahaan-perusahaan asing di Indonesia karena memang dibutuhkan. Karena, selama ini perusahaan lokal tak mampu bekerja sendiri karena tingginya biaya investasi dan membutuhkan teknologi tinggi di sektor hulu migas. Sehingga dibutuhkan kerjasama dengan pihak Asing tersebut

"Kita bukan dikuasai asing, tapi bekerja sama dengan asing karena membutuhkan investasi," ujarnya.

Kata Wira, Indonesia seperti klub sepak bola yang merekrut pemain asing untuk menjaga kualitas permainan. "Club sepak bola bagus seperti Barcelona ada pemain asing, memanfaatkan kerja sama dengan Barcelona sehingga permainananya bagus," tuturnya.

Meskipun, industri hulu migas didominasi perusahaan asing, namun penggunaan barang jasa dalam negeri Indonesia di sektor tersebut mengalami peningkatan. Terbukti dalam Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) industri hulu migas mencapai 56 persen pada 2014.

"Di dunia migas pencapaian TKDN dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, trend selalu positif, Di 2014 itu sebesar 54 persen lokal, artinya hanya 46 persen yang tergantung komponen produk teknologi dari luar," paparnya.(rio)